10/18/2013

KOPI HITAM DAMPIT KATA SANG MAESTRO KOPI INDONESIA | MINUM KOPI DAMPIT KATA SANG MAESTRO KOPI | SECANGKIR KOPI DAMPIT DI ACARA FESTIVAL KOPI

Malang Coffee festival 2012


Jumat, (28/9), Malang Coffee Festival 2012 dibuka dengan acara talkshow bertema Sejarah Kopi di Indonesia. Acara tersebut disambut meriah dengan kehadiran Surip Mawardi dan Adi W. Taroepratjeka, para maestro kopi Indonesia.

Pengunjung pun diajak mengenal tentang sejarah kopi di Indonesia. Mulai dari sejarah masuknya kopi hingga perkembangannya saat ini. Sejarah kopi diperkirakan dimulai sejak abad ke-16. Kala itu, India mengirim bibit kopi Yemen atau Arabica kepada Gubernur Belanda di Batavia pada tahun 1696. Sayangnya, bibit pertama gagal tumbuh karena musibah banjir di Batavia.

Pengiriman kedua berjalan sangat lancar. Benih kopi tersebut berhasil tumbuh di Indonesia. Kemudian pada tahun 1711, biji-biji kopi itu dikirim ke Eropa. Dalam waktu 10 tahun, ekspor kopi meningkat sampai 60 ton per tahun. Alhasil, Indonesia pun menjadi daerah perkebunan Kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia.

Kini, perkembangan kopi Indonesia melaju dengan sangat pesat. "Konsumsi kopi kita naik 8 % dari 5 %. Ini bukan angka yang kecil lho. Bahkan sebaliknya. Ini sangatlah besar," tukas AdiW. Taroepratjeka, presenter Coffee Storydi Kompas TV. 

Malang menjadi salah satu kota penghasil kopi Robusta terbaik di Indonesia. Fakta ini disampaikan berulang kali oleh Pak Surip, selama acara talk show berlangsung. Sejak dulu, Malang dikenal sebagai daerah penghasil biji kopi, khususnya Robusta. Budidaya kopi dilakukan di beberapa daerah di Malang, yakni Dampit dan Tirtoyudo.

"Malang Selatan punya kopi (Robusta) yang khas dan cita rasanya lebih enak dari Lampung. Namun, ekspor kopi terbesar Indonesia berasal dari Lampung," jelas PakSurip selaku peneliti kopi internasional.

tulah mengapa Malang masih kalah saing dengan Lampung, yang terkenal dengan komoditi ekspor kopi terbesar di Indonesia. Hal itu dikarenakan daerah-daerah lain di sekitar Lampung, menyetor hasil panen mereka ke sana. Jadi, semua komoditi ekspor tersebut tidak benar-benar datang dari Lampung. Lain dengan Malang, yang hanya mengekspor kopi dari hasil perkebunan sendiri. Sapi punya nama, kerbau punya susu. Ungkapan itu dipakai Pak Surip untuk menggambarkan fenomena tersebut.
 

Diambil dari Sumber :

Official website KOPI LUWAK d’ Coffee:


Contact Person :

Bpk. Eko Pujo Ratnanto S.sos

Telp :

081.233.660.207 ( Telkomsel )

+6281 233 660 207

Email :


Alamat:

Desa Bringin RT.19 RW.08, Kec. Wajak, Kab. Malang 

Jawa Timur - Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar